SURAT - MENYURAT
A.
Arti
dan Fungsi Surat
Surat adalah sarana komunikasi untuk
menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya
mencakup lima hal: sarana pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan;
alat bukti tertulis; alat pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada
umumnya, dibutuhkanperangko dan amplop sebagai
alat ganti bayar jasa pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka
nilai yang tercantum di perangko harus semakin besar juga.
Surat merupakan salah satu sarana komunikasi
berbahasa tulisan. Dari berbagai jenis surat yang biasa digunakan dapat
dikelompokan kedalam beberapa fungsi surat sebagai salah satu sarana dalam
kegiatan berbahasa tulis, sebagai berikut:
1. Sebagai alat
komunikasi
Dalam hal ini surat dapat berfungsi untuk
menyampaikan informasi. Informasi yang dimaksud dapat berupa pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penawaran, laporan usulan, dan sejenisnya.
2. Sebagai wakil
penulis
Pada fungsi ini surat dapat mewakili keinginan
penulis, sehingga penulis tidak perlu bersusah payah untuk bertemu
dengan penerima surat, yang mungkin jarak tinggalnya cukup jauh. Harapan dan
keinginan penulis cukup diungkapkan dan diwakili oleh surat tersebut.
3. Sebagai alat
bukti historis
Surat merupakan wujud kegiatan berbahasa tertulis,
sehingga dapat dibedakan sebagai bukti historis. Contohnya ialah surat-surat
pada arsip lama yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian atau pengkajian
guna mengetahui kegiatan atau keadaan suatu intansi atau sesuatu hal pada masa
yang lampau.
4. Sebagai
pedoman pelaksanaan kerja
Sebagai wujud tertulis, surat dapat berupa ketentuan
atau pedoman bagi pelaksanaan sesuatu. Surat-surat yang dimaksud pada fungsi
ini, misalnya surat keputusan, intruksi, surat edaran, dan sebagainya.
5. Sebagai alat
pengingat
Surat dapat disimpan dan diamankan, sehingga dapat
dijadikan sebagai pengingat apabila terdapat kehilapan terhadap pesan surat.
Contoh-contoh surat dalam fungsi ini ialah surat-surat yang diarsipkan dan
sewaktu-waktu dapat dibuka lagi untuk mempermudah penyelesaikan suatu masalah
atau pekerjaan.
6. Sebagai alat
bukti tertulis
Surat dapat dijadikan sebagai bukti tertulis dari
sesuatu urusan, sehingga jika terjadi kekeliruan atau kesalahpahaman surat
merupakan bukti tertulis. Contohnya, surat perjanjian, surat sewa menyewa,
surat jual beli, surat wasiat, dan sebagainya.
7. Sebagai alat
untuk memperpendek jarak dan penghemat tenaga
Surat dapat dijadikan medai hantar informasi yang
tidak terhambat oleh jarak; dengan surat hambatan jarak tidak menjadi alasan
pemborosan energi dan waktu.
B.
Syarat-syarat
Surat yang Baik
Surat dikatakan baik
yaitu apabila dalam penulisannya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah dalam
penulisan surat. Selain dari pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan surat itu
sendiri, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Hal-hal tersebut antara
lain:
1.
Jelas
Jelas disini berarti: tulisan mudah dibaca dan mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang dituju, serta dari isi surat itu sendiri
Jelas disini berarti: tulisan mudah dibaca dan mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang dituju, serta dari isi surat itu sendiri
2.
Benar
Benar disini berarti: isi dari surat tersebut memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa kata yang baku.
Benar disini berarti: isi dari surat tersebut memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa kata yang baku.
3.
Sopan
Sopan disini berarti: menggunakan bahasa yang tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun.
Sopan disini berarti: menggunakan bahasa yang tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun.
4.
Singkat/tidak
terlalu bertele-tele
Singkat
disini bukan berarti penulisan katanya yang harus disingkat-singkat, tetapi
menggunakan bahasa yang efektif sehingga surat tidak terlalu panjang lebar.
5.
Lengkap
Lengkap disini berarti: Maksud dan tujuan sudah terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.
Lengkap disini berarti: Maksud dan tujuan sudah terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.
6.
Menarik
Menari disini bukan berarti harus menggunakan kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.
Menari disini bukan berarti harus menggunakan kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.
C.
Bagian-Bagian
Surat
Bagian-bagian surat adalah kelompok-kelompok
pada sebuah surat, sehingga susunan surat menjadi jelas, baik, menarik dan
sesuai dengan peraturan surat menyurat yang resmi. Penempatan atau
letak bagian-bagian surat tergantung pada masing-masing bentuk surat yang
dipakai. Masing-masing bagian surat mempunyai kegunaan-kegunaan tertentu
diantaranya:
a) Untuk mengetahui dari perusahaan atau instansi mana surat tersebut dikirimkan.
b) Untuk mengetahui kota, tanggal dan tahun surat dikeluarkan.
c) Untuk mengetahui tentang atau perihal apa surat itu dikirimkan.
d) Untuk mengetahui maksud dan tujuan serta keinginan dan pengirim.
e) Untuk mengetahui siapa nama dan jabatan penanggung jawab surat tersebut.
f) Untuk
mengetahui, mungkin ada dokumen-dokumen yang dilampirkan yang terkait dengan
isi surat.
Sebuah
surat terdiri dari bagian-bagian surat yang disusun menurut bentuk atau format
tertentu yang telah disepakati. Apabila disebut secara utuh atau menyeluruh,
bagian-bagian surat itu terdiri dari:
a) Kepala
surat
b) Tanggal
surat
c) Nomor
surat
d) Lampiran
surat
e) Hal
atau perihal surat
f) Alamat
dalam
g) Salam
pembuka
h) Isi
surat
i) Salam
penutup
j) Nama
jabatan
k) Nama
terang dan NIP
l) Tembusan
m) Inisial
Dalam
bab ini akan dibahas satu persatu mengenai beberapa cara penulisan
bagian-bagian surat tersebut menurut kaidah korespondensi, atau berdasarkan
bentuk dan kelaziman yang diterapkan pada lembaga yang bersangkutan.
1) Kepala
Surat.
Setiap
surat resmi baik niaga maupun pemerintah pasti mempunyai kepala surat atau kop
surat. Kepala surat berfungsi sebagai identitas dari mana surat itu dibuat,
siapa yang mengirim surat, dan bisa juga digunakan sebagai alat promosi
khususnya untuk surat niaga.
Penulisan
kepala surat memang bebas menurut selera dari masing-masing lembaga, akan
tetapi untuk surat resmi pemerintah ada aturan baku yang telah digariskan oleh
lembaga yang bersangkutan. Aturan baku tersebut antara lain:
a) Dalam
kepala surat harus tercantum: nama lembaga, alamat lembaga, nama kota dimana
lembaga itu berada.
b) Dapat
dicantumkan juga logo atau lambang lembaga, nomor telepon, faxcimile, dsb.
c) Tidak
boleh dibuat terlalu besar agar tidak mengganggu keindahan surat.
d) Penulisan
organisasi induk tidak boleh lebih besar dari nama organisasi yang membuat
surat.
2) Tanggal
Surat
Ada
dua cara penulisan tanggal surat, yaitu:
O Jika
penulisan tanggal surat menggunakan kertas surat yang sudah berkop maka tidak
usah menuliskan nama kota.
O Jika
penulisan tanggal surat menggunakan kertas tanpa kop surat, maka nama kota
dapat dituliskan.
3) Nomor
Surat
Penulisan
nomor surat ditulis lengkap tidak boleh disingkat No. Sebutan kata yang
digunakan Nomor bukan Nomer. Nomor ini ditulis sejak nomor satu sampai surat
yang dikeluarkan pada hari ini. Hal tersebut akan mempermudah pencarian surat.
4) Lampiran
Penulisan
kata lampiran ditulis utuh tidak disingkat dengan kata Lamp. Lampiran adalah
berkas yang disertakan bersama surat yang dikirimkan. Jika menerima surat
disebutkan lampiran beserta jumlahnya, maka harus dicek kebenarannya.
5) Hal
atau Perihal
Hal
atau perihal adalah bagian yang menunjukkan pokok isi surat. Isi dari hal ini
singkat saja, jika agak panjang bisa dijadikan dua atau tiga baris agar
tidak mengganggu format.
6) Alamat
Dalam
Penulisan
alamat dalam dapat ditulis sbb:
a) Penulisan
kata Yth. mengikuti orang yang dikirimi surat.
b) Yang
diberikan kata Yth. adalah orangnya bukan lembaganya.
7) Salam
Pembuka
Salam
pembuka ditunjukkan untuk menunjukkan sikap hormat kepada penerima surat.
Contoh salam pembuka:
a. Dengan
hormat,
b. Assalamu’alaikum
wr. wb,
8) Isi
Surat
· Alinea
pembuka
Jika
kita menulis surat, maka jangan langsung berbicara mengenai pokok suratnya akan
tetapi didahului dengan pembukaan yang penemptannya pada alinea pembuka. Contoh
alinea pembuka antara lain:
a. Dengan
ini kami beritahukan bahwa .............
b. Kami
beritahukan bahwa ...............................
c. Berkenaan
dengan surat Saudara tanggal ...... Nomor .......
· Isi
surat
Isi
surat merupakan inti dari surat. Isi surat harus ditulis secara singkat, jelas,
dan sopan.
· Alinea
penutup
Alenia
penutup digunakan untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada penerima surat.
Contoh:
a. Atas
perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.
b. Atas
bantuan Bapak, kami ucapkan terima kasih.
9) Salam
Penutup
Salam
penutup tidak begitu penting. Tetapi dalam surat niaga atau surat pribadi
sering digunakan seperti:
a. Hormat
kami,
b. Wa’alaikum
salam.
10) Nama
Jabatan
Nama
jabatan perlu dicantumkan untuk mengetahui siapa pejabat yang bertanggung jawab
terhadap surat tersebut.
Contoh:
a) Direktur,
b) Kepala
11) Nama
Terang dan NIP
Nama
terang penanda tangan surat penting untuk dicantumkan untuk mengetahui siapa
yang bertanggung jawab terhadap isi surat tersebut dan dengan siapa kelak berhubungan
jika dikemudian hari membutuhkan tindak lanjut. Jika pejabat tersebut PNS maka
perlu juga mencantumkan NIP.
12) Tembusan
Tembusan
adalah surat yang dibuat dengan tindasan kabon ditujukan kepada pihak-pihak
yang ada hubungannya dengan isi surat terutama yang menyangkut urusan
pembiayaan sebagai akibat dikeluarkannya surat tersebut.
13) Inisial
Inisial
lazim dcantumkan pada surat niaga sedangkan pada surat dinas pemerintah
biasanya hanya dicantumkan paraf dari orang yang mengonsep atau membuat surat
saja. Apabila pembuat surat tidak mengetik sendiri suratnya, maka perlu
mencantumkan singkatan pengetiknya. Contoh: FMI/PP atau fmi/pp.
D.
Contoh
Surat Resmi
E.
Jenis
jenis Surat
Surat secara umum digolongkan
menjadi tiga yaitu surat pribadi, surat dinas, dan surat niaga apabila ditinjau
dari segi bentuk, isi, dan bahasanya. Sedangkan apabila
digolongkan berdasarkan berdasarkan pemakaiannya dapat dibagi menjadi tiga
yaitu surat pribadi, surat resmi, dan surat dinas.
Ø Surat pribadi adalah
surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Surat dapat berupa
korespondensi antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu:
1.
Tidak
menggunakan kop surat
2.
Tidak
ada nomor surat
3.
Salam
pembuka dan penutup bervariasi
4.
Penggunaan
bahasa bebas, sesuai keinginan penulis
5.
Format
surat bebas
Ø Surat resmi adalah
surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi,
maupun organisasi; misalnya undangan, surat edaran, dan surat pemberitahuan.
Ciri-ciri surat resmi:
1.
Menggunakan
kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2.
Ada
nomor surat, lampiran, dan perihal
3.
Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang lazim
4.
Penggunaan
ragam bahasa resmi
5.
Menyertakan
cap atau stempel dari lembaga resmi
6.
Ada
aturan format baku
Ø Surat niaga digunakan bagi badan yang menyelenggarakan
kegiatan usaha niaga seperti industri dan usaha jasa. Surat ini sangat berguna
dalam membangun hubungan dengan pihak luar sehingga harus disusun dengan baik.
Surat niaga terdiri atas surat jual beli, kwintansi, dan perdagangan; dan dapat
dibagi atas surat niaga internal dan surat niaga eksternal. Salah
satu contoh dari surat niaga adalan surat penawaran dan surat penagihan.
Ø Surat dinas digunakan
untuk kepentingan pekerjaan formal seperti instansi dinas dan tugas kantor.
Surat ini penting dalam pengelolaan administrasi dalam suatu instansi. Fungsi
dari surat dinas yaitu sebagai dokumen bukti tertulis, alat pengingat berkaitan
fungsinya dengan arsip, bukti sejarah atas perkembangan instansi, dan pedoman
kerja dalam bentuk surat keputusan dan surat instruksi. Ciri-ciri surat dinas
:
1.
Menggunakan
kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
2.
Menggunakan
nomor surat, lampiran, dan perihal
3.
Menggunakan
salam pembuka dan penutup yang baku
4.
Menggunakan
bahasa baku atau ragam resmi
5.
Menggunakan
cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat
6.
Format
surat tertentu
Ø Surat lamaran
kerja adalah surat yang dibuat dan dikirimkan oleh seseorang
yang ingin bekerja di sebuah kantor, perusahaan ataupun instansi tertentu.
Surat lamaran pekerjaan termasuk surat dinas atau resmi. Oleh karena itu,
terdapat aturan-aturan tertentu yang harus diperhatikan dalam penulisannya.
Secara umum surat memiliki bagian-bagian seperti berikut ini. :
· Tempat dan tanggal pembuatan surat
· Nomor surat
· Lampiran
· Hal atau perihal
· Alamat tujuan
· Salam pembuka
· Isi surat yang terbagi lagi menjadi
tiga bagian pokok yaitu :
1.
paragraf
pembuka
2.
isi
surat
3.
paragraf
penutup
· Salam penutup
· Tanda tangan dan nama terang
Sumber :
http://distiii.blogspot.com/2014/04/bagian-bagian-surat.html
http://tata-usaha.blogspot.com/2011/06/syarat-syarat-surat-yang-baik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Surat
Komentar
Posting Komentar